PAD Wisata Bokori Ditarget Rp 200 Juta

KENDARIPOS.CO.ID — Setelah sekian lama mengembangkan Pulau Bokori hingga menjadi objek wisata unggulan, Pemprov Sultra kini mulai mengelolanya untuk mendatangkan pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah memulainya dengan mengkomersialkan vila yang ada di destinasi wisata pantai berpasir putih itu.

Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Syahruddin Nurdin mengungkapkan destinasi wisata Pulau Bokori memiliki potensi besar untuk jadi salah satu sumber PAD. Hanya saja saat ini pihaknya baru memiliki payung hukum untuk pengelolaan vila saja. Sementara retribusi kunjungan dan transportasi laut masih dalam proses. “Vila sudah ada Pergubnya. Kalau retribusi itu sudah masuk DPRD. Sedangkan transportasi masih kita godok,” ungkap Syahruddin Nurdin, Selasa (21/3).

Penyewaan vila itu diberlakukan standarisasi tarif sesuai fasilitas yang disediakan. Misalnya, tarif satu vila dipatok Rp 750 ribu hingga 1 juta per hari. “Kita punya 14 vila dan semua itu siap dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin berlibur di sana,” terangnya.

Dari asumsi-asumsi sumber pendapatan itu maka Dinas Pariwisata Sultra menargetkan ada pemasukan minimal Rp 200 juta pertahun. Angka itu dinilai cukup realistis mengingat baru satu item yang dikomersilkan. “Kalau ada anggaran lagi, Insya Allah kita tambah. Sekarang 14 vila dulu kita maksimalkan. Mudah-mudahan bisa capai 200 jutaan,” jelasnya.

Diketahui secara geografis, Pulau Bokori itu diakui Pemprov masuk wilayah Kabupaten Konawe. Meski begitu, Syahruddin memastikan tak ada masalah dengan Pemda Konawe dalam hal pengelolaan wilayah itu. “Lagi pula hubungan Pemprov Sultra dan Pemda Konawe sangat baik,” tutupnya. (ely/c)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.