Harga Daging Sapi Masih Normal

Seorang wanita sedang berbelanja daging di Pasar Panjang Kendari. Sekilo daging sapi dijual dengan harga Rp 110.000. Foto: LM SYUHADA/Kendari Pos

KENDARIPOS.CO.ID — Kenaikan harga bahan pokok sudah terjadi sebelum bulan suci Ramadan tiba. Harga tiga jenis cabai, bahkan jauh lebih dulu sudah mengalami kenaikan, disusul dengan naiknya harga bawang merah dan bawang putih. Namun, kenaikan harga komoditi itu, tidak terjadi pada daging sapi. Justru, harganya hingga kini masih normal.

Salah seorang pedagang sapi di Pasar Basah Mandonga, Oki mengatakan, harga daging sapi per kilogramnya masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya, yakni Rp 110.000. “Saat ini masih harga standar, masih dengan harga itu per kilo. Belum naik-naik,” katanya.

Dia menjelaskan, harga Rp 110 itu untuk daging khas, sedangkan untuk harga tulang antara Rp 65.000 hingga Rp 70.000 per kilo gram.

Menurut pria bertubuh tambun itu, daging sapi yang dijual diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Tak banyak yang ia stok, hanya 1 hingga 2 ekor saja setiap harinya.

“Saya potong sendiri. Dua ekor sapi setiap hari, kadang juga hanya 1 ekor sapi. Sekarang ini kita menampung sapi dulu, karena mau dekat puasa dan lebaran,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Maje, penjual daging sapi di Pasar Kota. Katanya, harga daging has yang ia jual hanya Rp 110.000 per kilogram. Bedanya, Maje menjual tulang sapi hanya dengan harga Rp 65.000 per kilogram. Harga tersebut, kata dia, masih sama dengan tahun lalu. Bahkan sejak Idul Fitri tahun lalu, harga daging sapi tidak pernah mengalami kenaikan lagi selama setahun belakangan.

“Tidak naik-naik, masih sama harganya dengan tahun lalu. Nda tahu nanti kalau Ramadan, tapi sekarang masih sama ji tahun lalu, hanya Rp 110.000 per kilo-nya,” ujarnya.

Maje mengaku untuk saat ini, konsumsi daging sapi masih kurang atau agak sepi. Katanya, masyarakat lebih memilih mengonsumsi ikan dan ayam. Makanya, setiap hari dirinya hanya memotong 2 sapi saja. Dia pun melakukan hal yang sama dengan Oki, menyimpan sapi yang ia beli dari Lamomea-Kabupaten Konawe Selatan, untuk dipotong ketika Ramadan dan Idul Fitri. Saat ini, sapi-sapi tersebut masih dikandangkan. Selain untuk menunggu dua hari besar umar Islam itu, juga menunggu agar sapi tersebut besar. Sehingga daging sapi yang dihasilkan, juga dalam jumlah yang banyak.

Kabid Dalam Negeri Disperindag Sultra, Ir.Muhammad Ali yang ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, hasil pantauan pasar yang setiap pekan dilakukan Disperindag, tidak ada kenaikan harga daging sapi di tahun ini. “Harganya malah masih sama dengan tahun lalu, Rp 100.000 per kilogram. Kita kan setiap hari ada operasi pasar yang dilakukan di lima pasar yang selama ini jadi rujukan kami. Didapatkan, harganya masih sama,” tandasnya. (Ind/b)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.